Wednesday, November 18, 2015

Sebelum Suami Pergi Mencari Nafkah

Doa adalah kebutuhan hamba pada tuhannya. Ia yang berdoa dalam malam-malam panjangnya dengan lirih mungkin begitu disukai Allah. Dalam doa ada harap, dalam doa ada pengakuan bahwa kita lemah dan tak berkuasa apa-apa.

Doa terbaik bagi seorang mukmin untuk mukmin lainnya adalah doa yang tak diketahui, sementara sejatinya malaikat mendoakan hal yang sama untuk kita.

Namun adakalanya ucapan doa perlu diucapkan langsung di hadapan orang yang kita doakan. Untuk apa? Terkadang orang butuh diingatkan, terkadang orang perlu tahu apa yang diharapkan kita dari dirinya, dan kalimat yang baik tersebut akan mengiringi kesibukan hari-harinya.

Semoga kita senantiasa memiliki kesadaran dalam berdoa.

* * *

Aku sendiri bukan manusia yang ahli dalam berdoa, baik dalam kesunyian, maupun dalam lisan. Astaghfirullah.

"Minta doanya ya, Bunda." Kata Ayah.

Aku cuma bisa bilang insyaallah. berharap apa-apa yang menjadi doaku cukup kuat, dan bisa memberkahi langkah-langkah kami.

Merasa ada yang kurang bila suami pamit pergi dan aku hanya bisa bilang, "iya, yang lancar ya, yang berkah. Ati ati ya.."

Apa yang lancar?
Ati ati dari apa?
Apa manfaatnya berkata seperti itu?

Tak adakah kata-kata yang lebih baik lagi untuk, seseorang yang telah bekerja keras untukmu demi ketaatan pada Tuhannya?

Aku belum terbiasa untuk berkata-kata yang lebih baik dari itu, segan rasanya, entahlah. Merasa diri belum cukup pantas mengatakannya.

Maaf ya sayang, aku masih harus terus belajar..

* * *

Kukutip dari buku Suami istri bijak, kupinjam doanya untuk menjadi doaku setiap kepergianmu bekerja keras mencari nafkah :

"Bertakwalah engkau (jagalah dirimu) demi kami. Sesungguhnya kami dapat bersabar (tahan) dari rasa lapar di dunia, tetapi kami tidak mungkin akan dapat bersabar (tahan) dari adzab di akhirat nanti.

Aku akan selalu mengingatmu hari ini jika kita bersama-sama bertasbih kepada Allah, meski engkau sedang berada di kantor dan aku berada di rumah."

* * *
Bismillah.
Kini ini menjadi doaku, dan aku ingin ayang tahu. Aku akan mulai mengatakannya, sesegera mungkin semampuku. Kalau esok pagi terdengar aneh, maafkan saja dulu ya. Mungkin memang masih masih belum enak didengar karena doaku masih butuh penghayatan dan pembiasaan. Mungkin juga nanti redaksi nya tak sama bagusnya dengan itu, sebisanya dulu aja ya?

Cibangkong, 18 November 2015
Menuju setahun pernikahan,

Istrimu yang entah kenapa suka ngambek cari perhatian hehe :">

No comments:

Post a Comment