Hai para warga Blogger City! :D
Sebelumnya, empunya blog mengucapkan : SELAMAT IDUL FITRI 1435 H :D
Setelah hari raya idul fitri, seperti biasanya, terbitlah berbagai
undangan pernikahan dari kawan-kawan. Sebut saja Winda (6/8), Yorga (10/8), Ka
mirza (10/8), Ka Fahma (17/8), Pipit Zaky (23/8), teh Millaty (24/8), Ka Ume
(30/8), Ka Lia (31/8). Masih kurang juga, undangan kamu mana? #jleb
Hehe, tenang saya bukan orang rese yang suka iseng menggangggu
perikehidupan oranglain hehe.
Serunya, ini bulan Syawal (kalender Islam, hijriah). Menikah di bulan syawal, fenomena
kah? Di bulan syawal ini terutama, menurut saya iya. Jujur, sebelumnya saya
ngga pernah merhatiin, tapi kali ini saya jadi penasaran sama hal itu. Kamu
penasaran ga? Hehe
Ada apa sih di bulan syawal?
Kata orang, bulan syawal itu bulan
peningkatan. Yap, setelah sebulan kita berusaha meraup obral pahala besar-besaran
yang Allah sediain, kita dihadapkan kembali pada 11 bulan berikutnya untuk
berjuang. Di bulan syawal juga, dapat terlihat (oleh mata manusia) indikator
keberhasilan ramadhan kita. Biasa aja, makin memble, atau meningkat?
Terkait dengan tebaran undangan pernikahan di bulan syawal kali ini,
saya penasaran, adakah firman Allah untuk melangsungkan ‘perjanjian yang berat’
itu di bulan syawal?
Hari baik untuk menikah?
Setahu saya, semua hari adalah baik menurut islam. Penentuan hari dan
tanggal diikhtiarkan oleh kita saja sebagai manusia, tanpa perlu menggunakan
jasa mbah-mbah primbon ato hal lain yang justru mengarah pada kesyirikan.
Faktor kesiapan kedua calon dan kedua belah pihak keluarga besarlah yang lebih
utama. Menganggap ada hari baik tertentu aja kurang jelas dasarnya, ternyata
ada juga orang yang nganggap hari sial itu juga ada (semoga bukan kita).
Thiyarah (anggapan sial terhadap
sesuatu) adalah kesyirikan. Dan tidak ada seorang pun diantara kita melainkan
(pernah melakukannya), hanya saja Allah akan menghilangkannya dengan sikap
tawakal.
(HR Ahmad, Abu Daud, At-Tirmidzi, Ibnu Majah)
Ramalan nasib adalah syirik..
(HR Abu Dawud no 3411)
Rasulullah Menikahi Aisyah pada bulan Syawal
Yap! Ini dia mungkin salah satunya. Seperti hadits di atas, rasulullah
menikahi Aisyah pada bulan Syawal.
Dari hasil berguru sama si mbah google, saat jaman jahiliyah dulu,
orang-orang menganggap akan sial kalau menikah di bulan syawal. Macem-macem
ceritanya kayak : makna kata syawal itu 'mengangkat' (onta betina jaman dulu,
saat bulan syawal menolak kawin dengan onta
jantan, dengan mengangkat ekornya) juga tentang anggapan bahwa waktu tersebut diapit
oleh 2 hari raya besar islam *terus kenapa ya*, dst.
Mungkin untuk menepis anggapan itu, bunda aisyah menekankan bahwa dia
tentu tetap beruntung walau menikah di bulan syawal ;) *yaiya bun, nikahnya
sama rasulullah gituloh* hehe. Dari hadits riwayat muslim, Aisyah juga dulu
suka menikahkan para wanita di bulan syawal.
So. Ngga perlu panik ngga bisa menikah di bulan syawal tahun ini,
masih ada hari-hari baik lainnya pada 11 bulan yang lain. Hehe :p Sehabis bulan
syawal justru ada 3 bulan haram yang
disebutkan : “sangatlah baik untuk
melakukan amal ketaatan!” (dari Zaadul Massir, tafsir 9:36)
Wallahu ‘alam, Selamat berstrategi! :D
Bandung, 6 Agustus 2014
Hajah Sofyamarwa R.
No comments:
Post a Comment