Kakak (K) : kamu kapan mulai pindahan kesini? ( Margahayu -red)
Saya (S) : kapan ya.. deket HPL aja, tanggal 10 sept paling.
K : emang HPL nya kapan sih? Lupa.
S : 11 september :D
Adik (A) : maneehhhh ---_____---
Saya (S) : kapan ya.. deket HPL aja, tanggal 10 sept paling.
K : emang HPL nya kapan sih? Lupa.
S : 11 september :D
Adik (A) : maneehhhh ---_____---
Ya kira kira begitulah percakapan saya beserta kakak dan adik perempuan saya dalam sebuah grup whatsapp kami. Saat itu saya masih di rumah cibangkong gatsu, dan berencana mengungsi ke rumah orangtua pada waktu jelang HPL, hingga paska melahirkan nanti.
Kenapa mesti ngungsi?
Supaya lebih mudah kalau tiba tiba harus ke tempat persalinan, karena di rumah ortu kan ada bapak yang standby. Hehe
Supaya lebih mudah kalau tiba tiba harus ke tempat persalinan, karena di rumah ortu kan ada bapak yang standby. Hehe
Sebetulnya emang kacau ya kalau saya baru mau pindahan h-1 hpl. Padahal yang namanya HPL itu hanya tanggal perkiraan. Hari Perkiraan Lahir sang calon bayi. HPL dihitung dari HPHT (Hari Pertama Haid Terakhir) dengan rumus tertentu yang menunjukkan waktu 9 bulan + 7 hari.
Waktu melahirkanpun bervariasi, dan sangat unpredictable. Bisa H-2 pekan, H+2 pekan dari HPL, atau bisa kapan saja.
Waktu melahirkanpun bervariasi, dan sangat unpredictable. Bisa H-2 pekan, H+2 pekan dari HPL, atau bisa kapan saja.
Sabtu, 5 September
Saya dan suami menginap di rumah mertua. Boncengan pakai motor fixxion akang, sambil bawa gembolan peralatan bayi yang mau dicicil simpen ke margahayu (rumah ortu).
Saya dan suami menginap di rumah mertua. Boncengan pakai motor fixxion akang, sambil bawa gembolan peralatan bayi yang mau dicicil simpen ke margahayu (rumah ortu).
Ahad, 6 September
Ke margahayu cuma numpang ngedit dan ngerint surat perjanjian kontrak, lanjut nemeni akang ketemu yang mau ngontrak rumah pagi-pagi. Kapan mulai stay di margahayu nya? Besok deh ya.
Ke margahayu cuma numpang ngedit dan ngerint surat perjanjian kontrak, lanjut nemeni akang ketemu yang mau ngontrak rumah pagi-pagi. Kapan mulai stay di margahayu nya? Besok deh ya.
Senin, 7 September
Menjalani hati seperti biasa, entah kenapa malah belum packing baju baju sendiri. Sore magrib akang pulang, saya ngga tega kalau ngungsinya sekarang, kecapekan. Lagian kamar di margahayu juga belum siap katanya hehe. Kapan mulai stay di margahayu nya?
Besok sore ya :D
Menjalani hati seperti biasa, entah kenapa malah belum packing baju baju sendiri. Sore magrib akang pulang, saya ngga tega kalau ngungsinya sekarang, kecapekan. Lagian kamar di margahayu juga belum siap katanya hehe. Kapan mulai stay di margahayu nya?
Besok sore ya :D
Selasa, 8 September
Subuh menjelang, rahim saya mulai kontraksi! Subhanallah.. sejak pukul 04.30-08.00 ngga berhenti. Kami memutuskan untuk periksa ke bidan di Klinik Al Islam Awibitung, dan akang terpaksa harus ijin dulu dari kantor. Sambil nunggu digorengin bala bala sama akang, saya mulai packing baju pribadi, persiapin 2 tas. 1 tas untuk dibawa ke RS, 1 lagi koper buat stok baju di margahayu.
(Jangan ditiru, persiapkan 1 tas khusus berisi perlengkapan bersalin ibu dan calon bayi, sewaktu-waktu diperlukan tinggal angkut. Hehe)
Subuh menjelang, rahim saya mulai kontraksi! Subhanallah.. sejak pukul 04.30-08.00 ngga berhenti. Kami memutuskan untuk periksa ke bidan di Klinik Al Islam Awibitung, dan akang terpaksa harus ijin dulu dari kantor. Sambil nunggu digorengin bala bala sama akang, saya mulai packing baju pribadi, persiapin 2 tas. 1 tas untuk dibawa ke RS, 1 lagi koper buat stok baju di margahayu.
(Jangan ditiru, persiapkan 1 tas khusus berisi perlengkapan bersalin ibu dan calon bayi, sewaktu-waktu diperlukan tinggal angkut. Hehe)
Di Klinik Al Islam Awibitung
(Masih) naik motor, kami ke bidan awibitung. Entah kenapa begitu sampai sana, sambil nahan sakit, saya mual-muntah.
Sebelum mulai diperiksa, saya ditanya minus mata, 6. Katanya lahiran normal dengan bidan disini ngga menyanggupi. Harus konsul dulu dengan dokter mata, karena highrisk. Saya lumayan kaget, karena selama ini ngga pernah ada kemungkinan semacam itu.
(Masih) naik motor, kami ke bidan awibitung. Entah kenapa begitu sampai sana, sambil nahan sakit, saya mual-muntah.
Sebelum mulai diperiksa, saya ditanya minus mata, 6. Katanya lahiran normal dengan bidan disini ngga menyanggupi. Harus konsul dulu dengan dokter mata, karena highrisk. Saya lumayan kaget, karena selama ini ngga pernah ada kemungkinan semacam itu.
Ditanya juga pergerakan dejan, nah gerakan dejan memang ngga seaktif beberapa waktu sebelumnya, makanya bidan menyarankan untuk periksa rekam jantung dedejanin (ctg), supaya bisa dapet lebih banyak info, khawatir. Cek pembukaan : pembukaan 2.
Sebelum uji CTG harus makan dulu, 15 menit setelah itu baru test.
Sebelum uji CTG harus makan dulu, 15 menit setelah itu baru test.
Hasil CTG
Katanya kurang baik. Pas pas an. Baiknya nunggu dokter jam 1 nanti, dan saya harus diresusitasi (infus dan oksigen). Setelah konsul sama kakak (dokter juga) akhirnya saya langsung dilarikan ke IGD RS Al Islam (ga lari juga sih, nunggu bapak dateng dulu karena kita sekalian ngungsi bawa banyak barang hehe ).
Katanya kurang baik. Pas pas an. Baiknya nunggu dokter jam 1 nanti, dan saya harus diresusitasi (infus dan oksigen). Setelah konsul sama kakak (dokter juga) akhirnya saya langsung dilarikan ke IGD RS Al Islam (ga lari juga sih, nunggu bapak dateng dulu karena kita sekalian ngungsi bawa banyak barang hehe ).
Di RS Al Islam Soekarno Hatta
Di terima di IGD, di masukkan di ruang khusus persalinan dan di kasih oksigen (tanpa infus). Cek pembukaan : pembukaan 1 mau 2 katanya. Katanya saya Memang harus segera dirawat, tapi al islam penuh. (Kami berencana lahiran pakai BPJS), akhirnya dirujuk ke RS lain, RS Ibu Anak Humana Prima, rancabolang margahayu.
Di terima di IGD, di masukkan di ruang khusus persalinan dan di kasih oksigen (tanpa infus). Cek pembukaan : pembukaan 1 mau 2 katanya. Katanya saya Memang harus segera dirawat, tapi al islam penuh. (Kami berencana lahiran pakai BPJS), akhirnya dirujuk ke RS lain, RS Ibu Anak Humana Prima, rancabolang margahayu.
Di RSIA Humana Prima
Masuk (lewat) pintu IGD, dan biar dramatis duduk di kursi roda #eh. tiba tiba mual lagi dan muntah. Di bawa ke ruang bersalin, di pasang infus, cek alergi antibiotik, cek penggumpalan darah.
Masuk (lewat) pintu IGD, dan biar dramatis duduk di kursi roda #eh. tiba tiba mual lagi dan muntah. Di bawa ke ruang bersalin, di pasang infus, cek alergi antibiotik, cek penggumpalan darah.
Disinilah saya merasa kaget.
Berdasar minus mata saya yang 6 itu, saya harus sesar. Cesss..
Berdasar minus mata saya yang 6 itu, saya harus sesar. Cesss..
Perawat menelpon dokter dan disarankan untuk tindakan malam ini juga. Saat itu sekitar pukul 5 sore, dan tindakan jam 8, berarti 3 jam lagi.
Harus sekarang banget ini teh lahirnya?
Sesar kan bisa diatur waktunya, emangnya harus sekarang banget?
Kontraksi kan baru dari tadi pagi, dan masi pembukaan 2, sedangkan tadi aja di al islam ada yang pembukaannya udah berapa hari belum lahiran juga, harus sekarang banget?
Terus apa ngga bisa normal? Hpl kan masih 11 september, masih 39-40 minggu belum lewat batas waktu, kenapa ngga nunggu dulu aja?
Ya allah..
Sesar kan bisa diatur waktunya, emangnya harus sekarang banget?
Kontraksi kan baru dari tadi pagi, dan masi pembukaan 2, sedangkan tadi aja di al islam ada yang pembukaannya udah berapa hari belum lahiran juga, harus sekarang banget?
Terus apa ngga bisa normal? Hpl kan masih 11 september, masih 39-40 minggu belum lewat batas waktu, kenapa ngga nunggu dulu aja?
Ya allah..
(Bersambung) ke Proses Melahirkan Sesar (2)
Ditulis 21 September 2015
di sela sela waktu tidur nya :)
di sela sela waktu tidur nya :)
No comments:
Post a Comment