Sebuah perspektif
baru yang muncul ketika beberapa pekan lalu (5-8 Des '13) ada keperluan untuk
bertandang ke Kota Jakarta. Di Bandung saya terbiasa bepergian menggunakan
angkot, tanpa pakai ilmu perangkotan yang jelas, hanya berdasarkan pengalaman
dan pengetahuan yang alakadarnya. *btw, emang ilmu perangkotan itu kaya gimana?
hehe*
I'm totally blank about Jakarta, ditambah lagi
saya sangat kurang dalam mempersiapkan perjalanan kali ini. Ngga punya peta
jakarta, ngga punya peta busway, wajar saya banyak bengang-bengong aja disana
hehe. Alhamdulillahnya ditemeni temen-temen yang lebih ngerti (thanks cham, ra,
la, nes).
KESAN
TERHADAP TRANSPORTASI JAKARTA
Jenis angkutan di
Jakarta sangat beragam broo! Angkot, busway, bajaj (ternyata ini beneran haha),
mikrolet, bus kota, taksi, kopaja, kereta, dll. Saat itu saya bingung daerah,
jadi bingung juga harus pake busway yang mana. Sistem tranjakarta ini sudah sangat
rapi dan baik, maka bagi yang baru pertama kali, asal ngerti sistemnya, akan
mudah bepergian kemana-mana. Hampir di setiap halte selalu ada peta rute busway
yang memudahkan pengunjung. Ini keren banget! (ketahuan katro ya saya.. -_-
hehe). Selain itu, hanya bayar 3500 RUPIAH
SAJA bisa naik busway kemana pun kita mau, asal tau rute. Kondisi bus
rata-rata nyaman (ber AC pula), petugas busway nya baik dan informatif, daaaan
jalanan juga ngga macet karena punya jalur khusus (ini nih yang kata berita
banyak pengendara yang suka melanggar).
saking katro nya saya foto in isi busway hehe |
YANG
SAYA BANDINGKAN
Berawal dari hal
kecil ketika di halte busway saya bingung harus memilih bus mana yang harus
dinaiki., saya kemudian terpikir hal ini. Perjalanan dengan transjakarta akan
mudah karena kita sudah punya peta-nya. Sebelum berangkat, para penumpang harus
jelas tujuan dan tau banget dimana harus turun. Tahu tujuan, ada peta, dan tahu
dimana harus turun. Sedangkan saya, selama mengangkot di kota Bandung, ga
pernah peduliin sama peta angkutan. Sekedar tahu tujuan, tidak punya peta,
seringnya mengandalkan jurus 'tanya orang', turun naik sembarangan -_-. Kalau dianalogikan pada saya, hampir mirip
dengan saya yang seringnya let it flow
saja hehe.
GAGASAN
1. Setiap angkot di
bandung sebenarnya sudah jelas trayeknya, ada pengelolanya juga. (Untuk hal ini
saya tidak banyak bicara karena belum punya data apa-apa hehe) Hanya mungkin,
kita perlu merangkumnya menjadi sebuah gambaran besar utuh yang saling berhubungan,
mungkin di buat sistem spt transjakarta. --> Perbaikan pada tahap ini, salah
satu dampaknya berpeluang memperbaiki mindset seluruh warga bandung, dan
memudahkan para pendatang.
Kalaupun ini sudah
ada, berarti saya yang cupu, atau juga kurang sosialisasi hehe
2.Petugas Transjakarta
punya seragam. Pernah saya lihat Supir Angkot Caheum Ledeng berseragam kompak
polo shirt Hijau-hitam. Betapa indahnya bila para supir angkot bandung kemudian
kompak berseragam :) <3 <3 (menurut saya ini bisa menjadi salah satu indikator
bahwa sistemnya sudah cukup baik terorganisir)
BANYAK HARAPAN
Bandung JUARA di
bawah kepemimpinan Pak Ridwan Kamil
rasanya bukan sekedar mimpi. Saya
yakin transportasi di bandung akan menjadi salah satu agenda besar yang akan
digarap. Beberapa bulan lalu juga dari pihak indie pernah mengadakan angkot day
sebagai upaya kepedulian terhadap bandung.
Bandung lautan
komunitas positif, dan saya yakin mereka akan bersedia gotong royong
berkontribusi.
* * * * * *
Semakin banyak kita
berjalan-jalan, semakin sadar bahwa bumi Allah itu luas, bahwa saya ini banyak
sekali ngga tau nya, bahwa banyak pelajaran bisa diambil dan betapa dunia ini
begitu menarik! Yah, Mungkin itulah berkah perjalanan. Perjalanan membuat kita
menyadari apa yang sebelumnya tidak pernah kita sadari :)
Antara Transjakarta dan Angkot Bandung --- ceuk abdi. hehe
Kamar, 20 Desember 2013
Hajah Sofyamarwa