Hikmah dari kisah
hasan al-bashri (bukan khilafah), seorang ulama besar yang luar biasa. Karena
keilmuan yang luar biasa, ia sering ditanyai masyarakat mengenai solusi dari
permasalahannya. Suatu hari, datang 4 orang yang mewakili 4 kelompok masyarakat
menanyakan solusi dari permasalahan masing-masing.
Orang pertama adalah
seorang pedagang, ia mengadukan bahwa bertahun-tahun melakukan perniagaan
tetapi tidak untung, malah selalu rugi.
Orang kedua
merupakan seorang petani yang bertahun-tahun menanam tapi selalu rugi.
Orang ketiga adalah
pemilik tanah yang luas, tanahnya kering tidak ada air dan tidak bisa ditanami
apapun.
Orang keempat adalah
pemuda yang sudah bertahun-tahun menikah namun belum juga dikaruniai keturunan.
Setelah berpikir
matang-matang, jawaban beliau adalah : perbanyak istighfar.
****
Sekarang bayangkan
kalau kalian lagi mumet punya masalah ini itu, terus curhat sama orang berharap
dikasih solusi yang tokcer, dan hanya dikasi jawaban : perbanyak istighfar.
Mungkin kalo lagi ga waras kita cuma bisa bengong dan berpikir, "yaelaaah gitu
doang mah tau, mana solusinya? Ga nyambung."
****
Kira-kira begitulah
yang terjadi pada kisah di atas. Mereka semua protes (walau redaksinya ga
alaylebay kaya gitu)
Hasan Al-Bashri
melanjutkan, "Itu bukan jawabanku, itu jawaban Nabi Nuh."
"…
Mohonlah ampunan kepada Tuhanmu, sungguh, Dia Maha Pengampun, niscaya Dia akan
menurunkan hujan yang lebat dari langit kepadamu, dan Dia memperbanyak harta
dan anak-anakmu, dan mengadakan kebun-kebun untukmu dan mengadakan
sungai-sungai untukmu."
(Terjemah
Qur'an Surat Nuh 71:10-12)
****
Kayanya ga puas gitu
ya kalo jawabannya "Cuma" istighfar.
Manusia itu dengan
otak dan pemikirannya yang canggih bisa punya solusi macem-macem. Tapi kan ga
semua masalah bisa dipecahkan dengan logika, toh?
Ngerasa kan?
Nah sekarang peer
nya, gimana isighfarnya bisa bener-bener di hayatin
T_T
Kebon bibit, 26 Juni
2013
Oleh-oleh pengajian
butterfly