Monday, May 14, 2012

mengapa harus tegas #1

Jadi ada suatu masa dimana Rasulullah SAW diajak kompromi sama petinggi-petinggi kaum Quraisy, (Walid bin Mughirah, Aswa bin Abdul Mutahalib, dan Umayyah bin Khalaf)
Ceritanya mereka  menawarkan suatu perjanjian pada rasul terkait kehidupan beragama yang mereka jalani

Mereka menawarkan,
Selama satu tahun, mereka akan menyembah tuhan yang Muhammad Sembah, dan
Di tahun berikutnya, Muhammad dan kaumnya lah yang harus menyembah tuhan mereka.
 "Kalau agama Muhammad yang benar, kami tentu untung. Dan kalau agama kami yang benar, Muhammad pun akan untung," begitu katanya.

Sepintas, rasanya biasa saja. Toh kedua belah pihak tidak saling dirugikan karena mendapat konsekuensi yang sama.

Tapi, benarkah?
Kalau begitu, dimana letak keimanan kita?


Saat itu Muhammad dengan tegas menjawab:
"Aku berlindung kepada Allah dari Perbuatan menyekutukan-Nya"
Dan kemudian membacakan surat Al-Kaafiruun, yang menegaskan penolakan sikapnya.

Oh, ya Rasul :)

 * * * * *
Sebuah potongan kisah yang singkat, tapi sedikit mengetuk pikiran saya.
Bayangkan bila saat itu Muhammad menyetujui tawaran itu
Bayangkan bila Muhammad adalah seorang yang oportunis yang hanya menginginkan keamanan bagi dirinya sendiri
Bayangkan bila aturan Islam memperbolehkan adanya percampuran keyakinan (aqidah)

 * * * * *
Kalau saat itu Rasulullah menyetujuinya, bisa jadi Islam yang kita dapatkan saat ini bukan islam sesungguhnya, karena akan terdapat suatu campur tangan manusia.

Tapi toh itu tidak terjadi kan?


 * * * * *
Ide tulisan ini berawal dari buku tafsir al-qur'an kontemporer-nya Ustadz Aam Amirudin, pada surat Al-kaafiruun. Sangat jelas bahwa dalam surat ini,  sarat dengan ketegasan. Inilah toleransi dalam beragama yang sesungguhnya. Hidup berdampingan dan saling tolong menolong dengan kaum agama yang lain, namun tidak dalam hal aqidah. Tidak ada paksaan, tidak ada paksaan untuk mengkhianati agama yang sudah diyakini.

Tidak bermaksud berandai-andai,
Saya hanya memikirkan ini sebagai kelanjutan dari pemikiran saya yang lain mengenai :
Alasan-alasan mengapa harus bersikap tegas dalam beragama.
Bukan kaku atau tidak toleransi, namun dengan prinsip yang dipegang teguh, sebetulnya dari sanalah pesona Islam terpancar.
Selama ini terkadang saya melakukan toleransi-toleransi yang setelah dipikir-pikir kurang tepat.

Katakanlah," Hai orang-orang kafir !
Aku tidak menyembah apa yang kamu sembah.
Dan tiada (pula) kamu menyembah Tuhan yang aku sembah.
Dan aku bukan penyembah apa yang biasa kamu sembah.
Dan kamu bukanlah penyembah Tuhan yang aku sembah.
Bagimu agamamu dan untukku agamaku."
(109:1-6)

Dalam gagasan #1 mengapa harus tegas?
image source: http://www.wallpaperseek.com/blog/tag/sun-rise-wallpaper/

No comments:

Post a Comment