Setiap manusia punya jalan hidupnya masing-masing. Ringan bagi yang satu, belum tentu ringan bagi yang lain. Berat bagi yang satu, belum tentu berat pula bagi sebagian orang yang lain.
Maka benarlah. Bukan kondisi yang membedakan para manusia, melainkan bagaimana cara mereka menghadapinya.
* * *
Menjejak babak baru dalam kehidupan saya sebagai istri sekaligus ibu, masih tak lepas dari berbagai macam "kekagetan" yang saya rasakan. Biasanya saya dapat menuliskan/menggambarkan apa - apa yang saya rasakan paska mengalami suatu kejadian. Sedikit rehat dan berkontemplasi, muncullah sebuah tulisan --entah di blog atau di dalam diary. Namun menjadi istri sekaligus menjadi ibu, --jujur-- menggambarkan apa yang dirasa menjadi terlalu sulit diungkapkan.
Sudah 10 bulan 10 hari saya menjadi ibu dan saya masih merasa seperti itu. Tak apa, syukuri saja. Banyak di luar sana yang mengalami "rasa-rasa" lain, yang saya tak pernah bayangkan bila harus terjadi pada saya. Tak sedikit ibu paska melahirkan mengalami baby blues, post partum depression. Sensitif sekali kalau bahas itu, saya sendiri tak punya kapasitas membicarakan itu. Yang pasti mari kita doakan agar semua ibu di dunia ini mendapatkan berkah dari pengalaman pengalamannya.
Tentang ASIX
Haidar sudah lulus ASI ekslusif selama 6 bulan. Begitu banyak kampanye ASI eksklusif digaungkan, mendukung Bunda Bunda supaya bersemangat dan "keras kepala" untuk tetap menyusui. Maka kini lazim sekali ASIP (ASI Perah), ibu ibu bekerja juga tetap berupaya memberi yang terbaik dengan tetap memompa ASIP untuk anaknya. Ibu ibu yang tak bekerja di luar rumah "dengan mudah" menyusukan bayi nya langsung. Alhamdulillah. Meski begitu, tantangan selalu ada. Ada yang ASI nya lancar, ada yang dengan indikasi medis perlu tambahan sufor, ada yang sama sekali hanya sufor karena hamil lagi, dll.
Tantangan menyusui yang lainnya juga masih banyak. Entah susah posisinya, entah ada kelainan, entah puting ngga keluar,dll. Itulah hidup, kadang bukan sekedar perkara mana yang terbaik, melainkan pula mana yang cocok untuk kondisi masing masing. Tenang saja.
PENGALAMAN MENYUSUI HAIDAR
Usai operasi sesar, saya hanya bisa berbaring. Menyusui pertama sebisanya, karena miring badan saja sulit. Puting belum "keluar" sampai harus "ditarik" dengan suntikan besar (tanpa jarum dong). Awal awal cuma berhasil kalau menyusu sebelah kiri, sebelah kanannya masih sulit.
Saat sudah bisa duduk, tantangan lainnya saya kena sakit pinggang, ada wasir pula, plus posisi nya masih kagok. Belum lagi, kita masih sensitif banget. 1 bulan sakittt banget rasanya. Lewat sebulan udah mulai nyaman. Awal-awal selalu menyusui dengan duduk, tapi setelah tahu bahwa sambil tiduran itu bisa, sampai saat ini malah seringnya tiduran. (Sambil sering ikutan ketiduran :") hehe
Seminggu pertama, kalau malam haidar bangun sekitar 4x, setelahnya kira kira hanya 2-3x. Alhamdulillah.
Sebulan awal, bayi tidur terpisah dengan saya karena kendala kasur yang kurang besar. Saya masih bisa rajin bangun, berdiri, gantiin popoknya, nyusuin, dan tidur lagi. Sebulan setelah itu, kalau bayi bangun minta asi, saya cuma bangun dikit sambil ngasi mimi, dan skejap tidur lagi. Hehe
Karena saya ngga kerja di luar rumah, maka haidar menyusu langsung sampai saat ini. Pernah beberapa kali saya harus pumping karena keluar rumah untu kwaktu lumayan lama (6jam) dan haidar nyusu pakai botol dot pigeon niple plus. Pumping pertama sebetulnya sejak sepekan setelah lahiran sih. Karena haidar harus difototerapi karena sempat kuning. Masih kagok, wajar.
ASI BANYAK, ASI SEDIKIT
Perhatian, Ibu-ibu menyusui itu sangat sensitif dengan perkataan "itu asi nya adaan ga?", "Asi nya banyak ga?" "Meni kempes", dll. Menohok.
Kata kata semacam itu ngga membuat keadaan menjadi lebih baik. Maka sebaiknya daripada bicara hal semacam itu, lebih baik bawakan saja ibu ibu menyusi dengan berbagai makanan dan minuman bergizi guna memperlancar produksi ASI. Hehe
Ada masanya, ASI terasa begitu banyak, ada juga masanya ASI kita juga sedikit.
Saya juga ngalamin (salah satunya sekarang, makanya nulis ini panjang pisan prolognya) hehe
Nasihat untuk tetap positif terkadang klise dan terlihat ngga akan menambah kecepatan produksi asi kita, tapi bener deh, emang harus begitu. Pikiran positif, sambil minta dipijet, dan makan minum yang banyak.
Sekian dulu cerita malamnya. (Hah udah jam 00.21!)
Semangat ya ibu ibu menyusui, perjuangan masih panjang dan mengejutkan :D
Kesimpulan saya saat ini, kalau ada kampanye #pejuangASI, perlu ada juga pejuangMPASI, karena ternyata bagi saya, masa MPASI bayi itu, lebih sesuatuu :"""
Next ngobrolin MPASI yaa
Ngga ngobrol sih, curcol kali ya.
Lanjut menjahit lagi :D
Selasa, 19 Juli 2016